Name: Ikan Red Tail Catfish
Brand: siripku
SKU: d3H4lB2bW7UuYbirokW9
Availability: InStock
Rating: 4.9 (34 reviews)

Ikan Red Nose Tetra (Hemigrammus bleheri) adalah ikan hias mungil dengan ciri khas unik berupa hidung berwarna merah terang serta tubuh perak transparan yang anggun. Berasal dari perairan jernih Sungai Amazon, ikan ini terkenal damai dan sering dijadikan penghias akuarium komunitas karena kebiasaannya berenang berkelompok dengan sangat rapi.

Untuk perawatan, Red Nose membutuhkan suhu air 24–28°C dengan pH 6.0–7.0. Ikan ini sebaiknya dipelihara dalam jumlah minimal 8–10 ekor agar tampil kompak dan memperlihatkan perilaku alami yang menarik.

Pakan bisa berupa pelet halus, artemia, cacing sutra, maupun daphnia. Warna merah di hidungnya akan semakin mencolok bila kualitas air terjaga baik dan akuarium diberi pencahayaan yang cukup.

Tips perawatan: hindari mencampur dengan ikan agresif, lakukan pergantian air rutin 20–25% tiap minggu, dan sediakan tanaman air agar ikan lebih nyaman serta aktif berenang.

Ikan Hias Red Nose

Ikan Black Neon Tetra (Hyphessobrycon herbertaxelrodi) adalah ikan hias mungil dengan garis hitam pekat sejajar garis neon perak kehijauan di tubuhnya, menciptakan kontras yang elegan. Berasal dari sungai-sungai di Brasil, ikan ini terkenal damai, aktif, dan sering dijadikan penghuni akuarium komunitas.

Untuk perawatan, Black Neon membutuhkan suhu air 23–27°C dengan pH 5.5–7.5. Ikan ini sebaiknya dipelihara berkelompok minimal 6 ekor agar lebih sehat dan menampilkan perilaku bergerombol yang indah.

Pakan dapat berupa pelet halus, artemia, cacing darah, maupun daphnia. Dengan pencahayaan yang tepat, warna garis hitam dan neon peraknya akan semakin menyala.

Tips perawatan: lakukan pergantian air rutin 20–25% per minggu, sediakan tanaman hidup sebagai tempat bersembunyi, dan hindari ikan agresif agar Black Neon tetap aktif dan sehat.

Ikan Hias Black Neon

Ikan Sapu-sapu Albino (Albino Plecostomus) adalah ikan hias pembersih akuarium yang populer berkat warna putih pucat hingga kekuningan dengan mata merah khas albino. Berasal dari sungai-sungai Amerika Selatan, ikan ini dikenal rajin menempel di kaca maupun dekorasi untuk memakan lumut, sehingga membantu menjaga kebersihan akuarium.

Untuk memeliharanya, Sapu-sapu Albino membutuhkan suhu air 24–28°C dengan pH 6.5–7.5. Karena dapat tumbuh cukup besar, sebaiknya dipelihara dalam akuarium luas minimal 100 liter.

Pakan utamanya adalah lumut dan sisa makanan, namun sebaiknya dilengkapi dengan pelet tenggelam, sayuran rebus (seperti timun atau zucchini), serta pakan khusus herbivora agar kesehatannya terjaga.

Tips perawatan: sediakan tempat bersembunyi seperti kayu atau gua kecil, lakukan pergantian air rutin 20–30% per minggu, dan hindari memeliharanya bersama ikan yang terlalu kecil karena bisa tersedot oleh mulut sapu-sapu.

Ikan Hias Sapu-sapu Albino

Ikan Buntel Tawar Green Spotted (Green Spotted Puffer / Tetraodon nigroviridis) adalah ikan hias unik dengan corak hijau berbintik hitam yang mencolok. Berasal dari perairan payau Asia Tenggara, ikan ini terkenal cerdas, aktif, dan memiliki tingkah laku yang berbeda dari ikan hias pada umumnya.

Untuk perawatan optimal, Green Spotted Puffer membutuhkan suhu air 24–28°C dengan pH 7.5–8.5. Karena termasuk semi-agresif, sebaiknya dipelihara soliter atau dengan ikan berukuran sebanding dalam akuarium luas.

Pakan utama berupa pakan hidup seperti siput kecil, udang, dan kerang yang membantu menjaga kesehatan giginya agar tidak tumbuh terlalu panjang. Dengan perawatan baik, ikan buntel ini bisa hidup hingga 10 tahun di akuarium.

Tips perawatan: gunakan akuarium minimal 100 liter per ekor, lakukan pergantian air rutin 20–30% tiap minggu, dan hindari mencampur dengan ikan kecil karena berpotensi digigit.

Ikan Hias Buntel Tawar Green Spotted

Ikan Manfish Altum (Pterophyllum altum) adalah salah satu varian manfish paling elegan dengan tubuh tinggi ramping dan sirip menjuntai anggun bak sayap. Berasal dari Sungai Orinoco dan Amazon di Amerika Selatan, ikan ini menjadi primadona di kalangan penghobi karena bentuknya yang megah dan gerakannya yang tenang.

Untuk perawatan, Manfish Altum membutuhkan suhu air 26–30°C dengan pH 6.0–7.0. Karena tubuhnya bisa tumbuh tinggi hingga 40 cm, akuarium ideal berukuran minimal 200 liter dengan tinggi cukup agar siripnya bisa berkembang sempurna.

Pakan bisa berupa pelet berkualitas, udang kecil, cacing darah, maupun artemia. Ikan ini cenderung tenang, namun sebaiknya dipelihara dengan ikan seukuran agar tidak stres.

Tips perawatan: gunakan akuarium tinggi dengan tanaman hidup, lakukan pergantian air rutin 20–25% tiap minggu, dan jaga kualitas air stabil agar warna serta posturnya tetap indah.

Ikan Hias Manfish Altumn

Ikan Mono Sabae (Monodactylus argenteus) adalah ikan hias eksotis berbentuk pipih dengan warna perak mengkilap dan garis hitam di tubuhnya yang elegan. Berasal dari perairan payau hingga laut dangkal Asia Tenggara dan Australia, ikan ini terkenal aktif serta bergerak lincah sehingga menambah daya tarik akuarium besar.

Untuk perawatan, Mono Sabae membutuhkan suhu air 24–28°C dengan pH 7.5–8.5. Karena dapat tumbuh hingga 20–25 cm, ikan ini lebih cocok dipelihara dalam akuarium luas minimal 250 liter.

Pakan utama bisa berupa pelet, udang kecil, artemia, maupun pakan beku. Sifatnya damai namun aktif, sehingga lebih baik dipelihara berkelompok agar terlihat alami.

Tips perawatan: gunakan akuarium payau dengan kadar garam ringan, lakukan pergantian air rutin 20–30% tiap minggu, serta hindari mencampur dengan ikan kecil yang bisa menjadi mangsa.

Ikan Hias Mono Sabae

Ikan Ramirezi Blue Electric Balloon (Mikrogeophagus ramirezi) adalah varian cantik dari ramirezi yang dikenal dengan tubuh mungil membulat (balloon body) serta warna biru elektrik yang berkilau di bawah cahaya akuarium. Berasal dari sungai Orinoco dan Amazon, ikan ini jadi primadona karena keanggunannya dan sifatnya yang tenang.

Untuk perawatan, Ramirezi Blue Electric Balloon membutuhkan suhu air 26–30°C dengan pH 6.0–7.0. Akuarium berukuran sedang dengan tanaman hidup, pasir halus, dan pencahayaan lembut akan membuat warnanya semakin menawan.

Pakan bisa berupa pelet kecil berkualitas, artemia, cacing darah, atau daphnia. Karena tubuhnya mungil, sebaiknya jangan dicampur dengan ikan agresif agar tidak stres.

Tips perawatan: pelihara berpasangan atau kelompok kecil, lakukan pergantian air rutin 20–25% tiap minggu, dan pastikan kualitas air stabil agar warna biru elektriknya tetap cerah dan sehat.

Ikan Hias Ramerezy Blue Electric Ballon

Ikan Hias Glowfish Blue Cosmic Danio

Deskripsi Umum
Ikan Glowfish Blue Cosmic Danio adalah salah satu varian ikan hias hasil rekayasa genetik dari spesies Danio rerio (zebra danio). Ciri khasnya adalah warna tubuh biru terang yang dapat berpendar ketika terkena cahaya, menjadikannya tampak seperti kosmik bercahaya di dalam akuarium. Ikan ini termasuk jenis yang aktif berenang, mudah beradaptasi, dan cocok untuk pemula maupun penghobi berpengalaman.

Habitat & Asal-usul
Glowfish Blue Cosmic Danio dikembangkan dari zebra danio yang berasal dari sungai-sungai di Asia Selatan. Hasil pengembangannya membuat ikan ini memiliki warna fluorescent alami tanpa perlu diberi pewarna tambahan, sehingga aman dan sehat untuk dipelihara.

Ciri-ciri Utama

Tubuh ramping dengan warna biru neon menyala.

Ukuran dewasa 4–6 cm.

Bergerak aktif, lincah, dan senang berenang berkelompok.

Warna tubuh akan semakin terlihat indah di bawah pencahayaan LED biru atau putih.

Perawatan di Akuarium

Ukuran akuarium: minimal 60 cm untuk koloni kecil (6–10 ekor).

pH air: 6,5 – 7,5.

Suhu ideal: 22 – 28°C.

Dekorasi: tambahkan tanaman air, pasir putih, dan lampu LED agar warna biru kosmiknya semakin mencolok.

Pakan: pelet kecil, artemia, cacing darah, atau daphnia.

Karakteristik & Perilaku

Termasuk ikan damai, cocok digabungkan dengan ikan kecil lain seperti tetra, guppy, atau platy.

Senang bergerombol, sehingga disarankan memeliharanya minimal 6 ekor.

Sangat aktif berenang sehingga membuat akuarium terlihat hidup.

Tips Perawatan
✅ Pelihara dalam kelompok agar lebih sehat dan aktif.
✅ Gunakan lampu LED untuk menonjolkan warna biru menyala.
✅ Lakukan pergantian air 20–25% setiap minggu.
✅ Hindari dicampur dengan ikan agresif atau predator.

Kelebihan Glowfish Blue Cosmic Danio

Warna biru kosmik yang unik dan bercahaya alami.

Mudah dipelihara dan tahan terhadap kondisi air.

Cocok untuk akuarium komunitas maupun aquascape.

Memberikan tampilan futuristik dalam akuarium modern.

Ikan Hias Glowfish Blue Cosmic Danio

Tanaman Aquascape Cabomba: Si Hijau Cantik Penyejuk Akuarium1. Mengenal Tanaman Aquascape Cabomba

Cabomba adalah tanaman air yang berasal dari Amerika Selatan. Tanaman ini dikenal dengan daunnya yang menyerupai jarum halus, berwarna hijau terang hingga kehijauan tua, dan tumbuh rimbun membentuk semak indah di dalam akuarium.

Cabomba sering dipilih oleh pecinta aquascape karena:

Memberikan kesan natural.

Menjadi tempat bersembunyi bagi ikan kecil.

Membantu menyerap nutrisi berlebih sehingga mengurangi pertumbuhan alga.

Ada beberapa jenis populer, di antaranya:

Cabomba caroliniana (paling umum).

Cabomba furcata (berwarna kemerahan).

Cabomba aquatica (lebih besar dan indah).

2. Keunggulan Tanaman Cabomba

Mengapa Cabomba cocok untuk aquascape pemula maupun profesional?

🌱 Pertumbuhan cepat → Membantu menyeimbangkan kualitas air.

🐠 Tempat berlindung ikan → Aman untuk burayak atau ikan kecil.

💧 Mudah dirawat → Bisa tumbuh dengan pencahayaan standar.

🎨 Estetika tinggi → Daunnya yang halus menambah kesan elegan.

3. Syarat Tumbuh Tanaman Cabomba

Agar tumbuh subur, Cabomba membutuhkan kondisi berikut:

Cahaya: Sedang hingga tinggi (minimal 0,5 watt/L atau LED setara).

Suhu air: 22–28°C.

pH: 6,5 – 7,5.

Media tanam: Bisa langsung di substrat pasir/soil atau dibiarkan mengapung.

CO₂: Tidak wajib, tapi akan tumbuh lebih sehat jika ada tambahan CO₂.

4. Cara Menanam Cabomba di Akuarium

Berikut langkah menanam Cabomba:

Potong batang Cabomba sepanjang 10–15 cm.

Tanam ke substrat dengan jarak 2–3 cm antar batang.

Gunakan pinset agar rapi dan tidak merusak batang.

Jika dibiarkan mengapung, pastikan tidak menutupi permukaan air sepenuhnya.

Tips tambahan: tanam dalam kelompok agar terlihat lebih rimbun dan menambah keindahan aquascape.

5. Perawatan Rutin Tanaman Cabomba

✂️ Pemangkasan rutin: Cabomba tumbuh cepat, jadi perlu dipangkas agar tidak mendominasi akuarium.

💡 Cahaya stabil: Pastikan lampu akuarium menyala 8–10 jam sehari.

🍃 Nutrisi tambahan: Beri pupuk cair mikro dan makro untuk pertumbuhan optimal.

🔄 Sirkulasi air: Jangan terlalu deras, karena daunnya halus mudah rontok.

6. Masalah Umum pada Tanaman Cabomba

Daun menguning & rontok → Kurang cahaya atau nutrisi.

Pertumbuhan lambat → Kekurangan CO₂ atau cahaya terlalu redup.

Daun terlepas dan mengambang → Terkena arus filter yang terlalu kencang.

Solusi: atur cahaya, tambahkan nutrisi, dan pastikan arus air tidak berlebihan.

7. Manfaat Ekologis Cabomba di Akuarium

Selain mempercantik, Cabomba punya banyak manfaat:

Menyerap nitrat dan fosfat berlebih.

Mengurangi pertumbuhan alga.

Menyediakan oksigen untuk ikan.

Memberikan area berlindung dan bertelur bagi ikan kecil.

Tanaman Aquascape Cabomba

Corydoras Paleatus (Peppered Corydoras) adalah ikan hias dasar akuarium yang terkenal tangguh dengan corak bintik-bintik hitam keperakan menyerupai “lada tabur” di seluruh tubuhnya. Berasal dari sungai berarus tenang di Amerika Selatan, ikan ini damai, aktif, dan cocok dipelihara dalam akuarium komunitas.

Untuk perawatan, Corydoras Paleatus membutuhkan suhu air 20–26°C dengan pH 6.0–7.5. Karena sifatnya sosial, sebaiknya dipelihara minimal 5–6 ekor agar lebih sehat dan menampilkan perilaku alami yang menarik.

Pakan bisa berupa pelet tenggelam, cacing darah, artemia, hingga sisa makanan di dasar akuarium. Dengan substrat pasir halus, ikan ini bisa mencari makan dengan aman tanpa melukai sungutnya.

Tips perawatan: sediakan akuarium dengan dasar pasir, lakukan pergantian air rutin 20–25% tiap minggu, dan jangan mencampur dengan ikan agresif agar Corydoras Paleatus tetap aktif, sehat, dan menggemaskan.

Ikan Hias Corydoras Paleatus

🔴🐟 Ikan Red Tail Catfish – Predator Gahar dengan Ekor Merah Ikonik 🐟🔴
Kalau ngomongin ikan predator legendaris, Red Tail Catfish pasti masuk daftar utama. Sesuai namanya, ikan ini punya ciri khas ekor merah menyala yang kontras dengan tubuh hitam-putihnya. Ukurannya bisa tumbuh super besar dan gerakannya gagah, bikin akuarium atau kolam kamu langsung berwibawa.

Red Tail Catfish berasal dari sungai Amazon, terkenal kuat, agresif, dan jadi favorit para penghobi ikan predator. Selain tampilannya eksotis, ikan ini juga responsif terhadap pemiliknya—bahkan bisa "menyambut" saat jam makan tiba.

🌡️ Suhu ideal: 24–28°C
⚖️ pH air: 6.0 – 7.5

💡 Tips Perawatan Red Tail Catfish:

Wajib disiapkan akuarium/kolam super besar (bisa tumbuh >1 meter).

Jangan dicampur dengan ikan kecil, karena bisa dianggap mangsa.

Cocok dipelihara bareng predator besar lain seperti arapaima, alligator gar, atau oscar.

Pakan: ikan kecil, udang, pelet protein tinggi, daging ikan segar.

Rutin ganti air 20–30% tiap minggu biar tetap sehat.

✨ Keunggulan Red Tail Catfish:
✔️ Ekor merah menyala yang jadi ciri khas unik
✔️ Predator legendaris dengan tubuh gagah & besar
✔️ Interaktif, responsif dengan pemilik
✔️ Cocok jadi primadona di kolam atau akuarium predator

Ikan Red Tail Catfish

Produk Terkait

Ikan Leopard catfish

Ikan Tiger Catfish

Ikan Yellow feifeng

Rekomendasi Lain Untukmu