Cara Membedakan Jenis Ikan Peacock Bass Monoculus, Orinoco, dan Temensis
Sekilas tentang Ikan Peacock Bass
Ikan peacock bass (Cichla spp.) adalah predator eksotis yang berasal dari Sungai Amazon, Amerika Selatan. Dalam dunia ikan hias predator dan sport fishing, peacock bass dikenal karena ukuran besar, agresivitas, dan warna yang memikat.
Asal usul dari Sungai Amazon
Peacock bass hidup di sungai besar, rawa, hingga danau Amazon. Karakteristik lingkungannya membuat ikan ini tumbuh cepat dan menjadi predator puncak.Kepopuleran sebagai ikan predator hias dan sport fishing
Di Indonesia, ikan ini populer di kalangan penghobi karena keindahan warnanya. Bagi pemancing, sensasi strike peacock bass memberikan pengalaman berbeda.Variasi jenis yang beragam
Ada banyak jenis peacock bass, namun yang paling dikenal dan sering dipelihara di Indonesia adalah Monoculus, Orinoco, dan Temensis.
👉 Anda bisa menemukan koleksi peacock bass berkualitas di Siripku.
Mengapa Penting Membedakan Jenis Peacock Bass?
Mengetahui perbedaan jenis peacock bass sangatlah penting, baik bagi pemula maupun kolektor berpengalaman.
Harga dan nilai jual berbeda
Setiap jenis memiliki kisaran harga berbeda, bergantung pada ukuran, warna, dan kelangkaan.Karakteristik pertumbuhan
Temensis bisa tumbuh hingga lebih dari 1 meter, sementara Monoculus relatif lebih kecil.Cocok untuk pemula atau penghobi berpengalaman
Tidak semua jenis cocok untuk pemula, sehingga pemilihan yang tepat akan menghindari kesalahan dalam perawatan.
Peacock Bass Monoculus
Ciri khas bentuk tubuh
Bentuk tubuh Monoculus cenderung lebih ramping dibanding Orinoco, dengan kepala agak runcing.Warna dan pola yang menonjol
Memiliki warna dasar kuning keemasan dengan tiga garis vertikal hitam di tubuh. Pada ekornya terdapat tanda bulat mirip “mata merak”.Ukuran rata-rata di akuarium dan alam liar
Di akuarium, biasanya tumbuh hingga 35–45 cm, sementara di alam liar bisa mencapai 60 cm.Popularitas di kalangan pemula
Jenis ini paling sering direkomendasikan untuk pemula karena perawatan lebih mudah, ukuran tidak terlalu ekstrem, dan harga lebih terjangkau.
Peacock Bass Orinoco
Perbedaan fisik dengan Monoculus
Tubuh Orinoco lebih berisi, dengan kepala yang lebih besar. Garis vertikal pada tubuhnya sering tampak samar.Warna tubuh dan corak unik
Ciri khas Orinoco adalah adanya pola titik-titik gelap di bagian tengah tubuh, serta warna dasar hijau kekuningan.Habitat asli dan adaptasi
Asalnya dari Sungai Orinoco (Venezuela & Kolombia). Kini sudah banyak dibudidayakan di Asia, termasuk Indonesia.Kisaran harga di pasar
Orinoco umumnya dijual dengan harga lebih tinggi daripada Monoculus karena keunikannya.
Peacock Bass Temensis
Ukuran terbesar di antara jenis lain
Temensis dikenal sebagai raksasa peacock bass, mampu tumbuh hingga 1 meter lebih dengan bobot lebih dari 10 kg di alam liar.Pola garis vertikal khas
Saat muda, memiliki pola loreng hitam vertikal di tubuh. Seiring bertambah usia, garis ini bisa memudar dan berubah menjadi bintik-bintik.Pertumbuhan cepat dan sifat agresif
Temensis sangat rakus dan cepat tumbuh, sehingga butuh akuarium atau kolam besar.Cocok untuk penghobi berpengalaman
Jenis ini kurang direkomendasikan untuk pemula karena ukurannya yang besar dan perawatannya yang menantang.
Tabel Perbandingan Monoculus, Orinoco, dan Temensis
Jenis Peacock BassUkuran Rata-rata AkuariumWarna DominanPola TubuhTingkat Kesulitan PerawatanKisaran HargaMonoculus35–45 cmKuning keemasan3 garis vertikal hitam + mata ekorMudah (cocok pemula)TerjangkauOrinoco40–55 cmHijau kekuninganTitik hitam di tengah tubuhSedangMenengahTemensis70–100 cm+Hijau gelap/cokelatLoreng vertikal → bintikSulit (untuk ahli)Mahal
Tips Praktis Membedakan Ketiga Jenis
Cara mengenali sejak anakan
Monoculus anakan: warna kuning terang dengan tiga garis jelas.
Orinoco anakan: ada titik hitam di tengah tubuh.
Temensis anakan: loreng vertikal yang lebih tebal.
Ciri tubuh saat dewasa
Monoculus tetap ramping.
Orinoco lebih gemuk dan berisi.
Temensis membesar signifikan dengan perubahan pola.
Perbedaan perilaku
Monoculus lebih kalem.
Orinoco cukup aktif.
Temensis sangat agresif dan dominan.
Jenis Mana yang Paling Cocok untuk Pemula?
Monoculus untuk pemula
Ukuran tidak terlalu besar, perawatan mudah, dan harga terjangkau.Orinoco untuk kolektor
Memiliki corak khas yang unik, cocok bagi penghobi yang ingin koleksi berbeda.Temensis untuk penghobi tingkat lanjut
Butuh akuarium besar, pakan lebih banyak, dan pengalaman dalam merawat predator.
👉 Untuk koleksi pemula maupun kolektor, Anda bisa menemukan berbagai jenis peacock bass di Siripku.
FAQ tentang Perbedaan Jenis Peacock Bass
Bagaimana cara membedakan Monoculus dengan Orinoco?
Monoculus punya tiga garis vertikal tegas, sedangkan Orinoco memiliki titik hitam di tengah tubuh.
Apakah Temensis benar-benar bisa tumbuh lebih dari 1 meter?
Ya, di alam liar bisa mencapai 100–110 cm, meski di akuarium biasanya lebih kecil.
Mana yang paling mahal?
Biasanya Temensis karena ukuran besar dan kelangkaannya.
Mana yang paling populer di Indonesia?
Monoculus, karena lebih mudah dipelihara dan banyak tersedia.
Apakah bisa dicampur dalam satu akuarium?
Bisa, asalkan ukurannya seimbang dan ruang cukup luas.
Mana yang warnanya paling cerah?
Monoculus sering dianggap paling mencolok dengan warna kuning keemasannya.
Kesimpulan
Ketiga jenis peacock bass—Monoculus, Orinoco, dan Temensis—memiliki perbedaan signifikan pada ukuran, pola tubuh, warna, hingga tingkat kesulitan perawatan.
Monoculus cocok untuk pemula.
Orinoco ideal bagi kolektor.
Temensis hanya untuk penghobi berpengalaman.
Dengan memahami ciri-cirinya, Anda bisa memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan, budget, dan tingkat pengalaman.
👉 Tertarik memiliki peacock bass? Lihat koleksinya di Siripku.